"Bahrain, dengan banyak jalur lurusnya, tidak akan menjadi balapan unggulan bagi kami." 
Red Bull Racing saat tes di Katalunya
Dibatalkannya GP Bahrain, 13 Maret 2011, dinilai Red Bull Racing sebagai keuntungan bagi tim mereka.
GP Bahrain, yang seharusnya menjadi seri pembuka F1 2011, dibatalkan menyusul tidak kondusifnya suasana politik dan keamanan di Bahrain. Hal ini diputuskan langsung oleh Kerajaan Bahrain.
"Kami pikir penting bagi negara ini untuk fokus menyelasaikan permasalahan nasional dan meninggalkan [posisi] tuan rumah Bahrain di ajang F1," ujar Pangeran Salman bin Hamad Al-Khalifa, Senin 21 Februari 2011 lalu.
Dengan demikian seri pertama akan terjadi di GP Australia, 27 Maret 2011, dan kondisi tersebut disyukuri tim prinsipal Red Bull Racing, Christian Horner, karena menilai GP Bahrain tak cocok dengan karakteristik mobil mereka.
"Bahrain, dengan banyak jalur lurusnya, tidak akan menjadi balapan unggulan bagi kami," ujar Horner seperti dilansir Sportinglife dari Bild, Jumat 25 Februari 2011.
Meski begitu, dia tidak menganggap bertambahnya waktu hingga GP Australia sebagai keuntungan. "Tambahan sepuluh hari tidak akan membuat banyak perubahan," kilah Horner.
Sebelumnya pembalap Red Bull, Mark Webber, justru menegaskan, "Tambahan waktu dua atau tiga pekan akan membuat perbedaan besar dalam kejuaraan F1 2011."
