| xiaoyanzi | Date: Friday, 2011-07-29, 2:07 PM | Message # 1 |
 All Seasons NewBie
Group: Users
Messages: 33
Reputation: 0
Status: Offline
| 
VIVAnews - Begitu dilantik menjadi pemimpin baru Peru, Presiden Ollanta Humala langsung mengeluarkan kebijakan yang sangat dinanti-nanti rakyat: menaikkan gaji minimum beserta tunjangan bagi kaum pensiun. Humala pun juga menyiapkan program untuk menaikkan taraf hidup kaum miskin.
Menurut harian The Wall Street Journal, kebijakan populis itu langsung diutarakan Humala usai dilantik menjadi presiden Peru, Kamis waktu setempat. Kebijakan ini berbeda dengan yang diterapkan pendahulunya, Alan Garcia, yang sukses membawa kemajuan ekonomi bagi Peru namun dikritik kurang memperhatikan usaha kaum pribumi dan kelestarian lingkungan hidup.
Dalam pidatonya, Humala mengumumkan kenaikan gaji minimum sebesar 25 persen hingga 750 soles, atau sekitar Rp2,3 juta per bulan. Penerapan kenaikan itu berlangsung dua tahap. Selain itu, Humala menaikkan tunjangan bagi kaum pensiunan - yang berusia lebih dari 65 tahun - namun besarannya tidak diungkapkan.
Dalam kampanye pemilu lalu, Humala menyatakan bahwa sumber pendanaan bagi program kesejahteraan sosial yang dia perjuangkan, sebagian berasal kebijakan menaikkan pajak bagi perusahaan-perusahaan tambang. Namun, dia tidak menjelaskan rinci kenaikan pajak itu, karena masih harus dirundingkan antara perusahaan tambang dengan pemerintah.
"Peru akan menjadi tempat dimana setiap orang berhak menikmati hak-hak yang sama demi kemakmuran dan kebahagiaan," kata Humala, yang dikutip stasiun berita CNN. "Pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan sosial harus berjalan beriringan," lanjut Humala.
Sebelum terjun ke dunia politik, Humala adalah perwira militer dan setelah pensiun dia mendirikan Partai Nasionalis Peru pada 2005. Pemimpin berusia 49 tahun itu sempat gagal pada Pemilu Presiden 2006. Namun, lima tahun kemudian, dia berhasil menang pemilu pada putaran kedua, dengan mengalahkan Keiko Fujimori.
|
| |
| |
