Shanna Bukhari, satu-satunya gadis muslim yang berhasil lolos ke babak final Miss Inggris, menjadi selebritis dalam waktu singkat. Latar belakang budaya dan agama membuatnya menjadi kontestan Miss Inggris yang paling disoroti di negeri itu.
Shanna merupakan gadis keturunan Asia dan pemeluk agama Islam. Kini, ia berniat menjadi gadis muslim pertama yang akan menyabet mahkota Miss Inggris dan mewakili negara itu di ajang Miss Universe.
Seperti dikutip dari The Sun, Shanna adalah lulusan sastra Inggris berusia 24 tahun yang memiliki akar budaya dengan tanah leluhurnya di Pakistan, karena keluarga Sanna adalah imigran yang berasal dari Islamabad, ibukota Pakistan. Sampai saat ini, Shanna memiliki ikatan kuat dengan Pakistan. Meskipun negeri itu tak pernah lepas dari konflik berdarah, Shanna selalu menyempatkan diri untuk mengunjungi Pakistan tiap dua atau tiga bulan sekali.
Bagaimanapun, Shanna menegaskan bahwa rumahnya yang sebenarnya adalah Inggris, karena ia lahir dan tumbuh di Inggris. Shanna memang lahir di Blackburn. Ia kemudian dibesarkan di Rochdale, Greater Manchester. Shanna merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara. Ia berasal dari keluarga cukup kaya yang sangat menjunjung tinggi pendidikan. Kakak lelaki Shanna menuntut ilmu sampai mencapai gelar doktor, sedangkan kakak perempuannya mengambil jurusan hukum di universitas.
Shanna sendiri memilih mempelajari sastra Inggris, karena kecintaannya pada literatur Inggris. Shanna juga menyukai dunia mode, terutama sepatu. Ia mengaku tergila-gila dengan sepatu. Oleh karenanya, gadis muda itu berniat untuk terjun ke bisnis busana Asia. Shanna memang tak bisa dilepaskan dari akar Asianya. Hidupnya adalah gabungan antara budaya Barat dan Timur.
Tokoh idola Shanna adalah Amir Khan. “Amir Khan adalah contoh hebat dari bergabungnya Timur dan Barat dalam diri seseorang. Dia sangat sukses, dan dia bangga dengan budayanya. Dia cerdas, dan pantas menjadi model bagi siapapun,” kata Shanna. Amir Khan adalah petinju Inggris keturunan Pakistan. Dia adalah juara dunia tinju termuda ketiga di Inggris. Sama seperti Shanna, Amir dibesarkan di Greater Manchester. Ia pun seorang muslim.
Kini, mengikuti langkah Amir, Shanna ingin mengejar cita-cita di dunia yang diinginkannya. Ia tak peduli dengan segala ancaman yang ia terima karena statusnya sebagai gadis muslim. Ironisnya, kebanyakan ancaman yang ia terima berasal dari pria yang juga berasal dari komunitas muslim.
“Orang lain membawa-bawa soal agama. Tapi saya tidak melabeli diri saya sendiri. Saya hanya ingin mewakili semua gadis muda, apapun latar belakang etnis dan agama yang mereka miliki," pungkas Shanna.