Shane jadi teringat.. saat mereka semua masih remaja.. mereka pernah dijodohkan oleh orang tua masing-masing. Sayangnya, saat itu, Nada sudah pacaran dengan Mark! Tapi sekarang.. Nada dan Mark sudah putus. Sayangnya lagi.. malah Shane yang sudah menikah. Shane: "Bayanganmu tak pernah hilang dari kepalaku, Nada.."
Tiba di rumah..
Gillian telah menanti sang suami.
Gillian: "Kau dari mana?"
Shane: "Aku dari rumah Kian. Ada hal penting yang kami bicarakan. Kau sendiri kenapa belum tidur?"
Gillian: "Aku.. tentu saja menunggumu."
Maaf, Gill.. aku membohongimu.. kata Shane dalam hati.
Sebelum pergi, Kian mengingatkan Nada sekali lagi.
Kian: "Nada.. pikirkan lagi, ya.. Kakak tidak mau adik kakak yang cantik ini, melukai perasaan orang lain.. Kalau memang ingin nonton, kau bisa ajak Mark.. atau.. Jodi..?"
Nada: "Kakak ini bagaimana, sih.. Kenapa malah kasih pilihan Mark? Tidak.. aku tetap akan pergi bersama Shane. Sepulang nonton nanti, aku akan mampir ke rumah Shane, dan bilang pada Gillian, supaya dia tidak salah paham."
Nada begitu keras kepala. Kian sadar. Adiknya bukan anak kecil lagi, yang mudah diatur. Ya sudahlah.. Yang penting, Kian sudah mengingatkan.
Cinta lama bersemi kembali. Itulah gambaran sikap Shane sekarang. Terhadap Nada tentunya. Tanpa pikir panjang, apa yang akan terjadi ke depannya.. Tak peduli resiko apa yang akan dihadapinya. Aah.. kapan lagi kencan dengan Nada? Walau gadis itu tak pernah menganggap ini kencan. Tak apalah.. Saat-saat seperti ini setiap hari dinantikan oleh Shane.. selama lebih dari lima tahun.
Nada dan Shane mengenakan pakaian tertutup. Topi, dan kacamata. Supaya tak tertangkap paparazi.
Paparazi jauh lebih pintar mengabadikan moment. Mereka hafal bagaimana rupa para selebritis, apapun gaya mereka.
Shane dan Nada terlanjur larut membunuh waktu dengan bersenang-senang.