nadaegan | Date: Thursday, 2011-07-14, 5:57 AM | Message # 1 |
Start from Spring Day
Group: Administrators
Messages: 397
Reputation: 0
Status: Offline
| VIVAnews - Layanan mobile wallet merupakan layanan menggiurkan yang kedepannya diperkirakan akan menjadi sumber pemasukan utama bagi perusahaan-perusahaan besar seperti Microsoft, Apple, dan Google. Tak heran, sejumlah perusahaan berlomba-lomba menghadirkan layanan itu.
Google, misalnya, baru-baru ini melansir layanan mobile payment yang diberi nama Mobile Wallet. Tapi tak lama berselang setelah raksasa mesin pencari itu menghadirkan layanan ini, gugatan langsung dilayangkan oleh PayPal, perusahaan spesialis pembayaran online milik E-Bay.
PayPal mengklaim, Google telah merampas karyawannya dengan tujuan untuk mengetahui rahasia perusahaan Paypal. Adapun karyawan PayPal yang dibajak Google antara lain adalah Osama Bedier dan Stephanie Tilenius.
Google dan PayPal memang sudah dua tahun terakhir bernegosiasi mengenai sistem pembayaran untuk toko aplikasi Google bagi ponsel berbasis Android. Belakangan Google membatalkan negosiasi itu dengan alasan akan mengembangkan sendiri sistem pembayaran yang mampu bersaing dengan sistem milik PayPal.
Mereka kemudian merekrut dua karyawan PayPal. Padahal, saat negosiasi masih berlangsung Osama Bedier merupakan eksekutif senior PayPal yang ditunjuk untuk memimpin negosiasi dengan Google, dan pengunduran dirinya untuk pindah ke Google merupakan pukulan telak bagi perusahaan itu.
Akan tetapi, Google membantah. Dikutip dari Cellphone Digest, 13 Juli 2011, mereka menyatakan bahwa “Silicon Valley dibuat agar individu yang memiliki kemampuan bisa memanfaatkan pengetahuan dan pengalamannya untuk mencari peluang kerja yang lebih baik,” sebut Google dalam pernyataannya.
Prinsip ini, kata Google, sudah dituangkan dalam undang-undang yang berlaku di California. “Kami menghormati rahasia bisnis dan akan mempertahankan diri dari gugatan seperti ini,” sebut Google.
Life is Never Flat - Agnes Monica
|
|
| |