"Emas adalah bentuk asuransi krisis, harganya melambung saat krisis terjadi." Kepala Riset Bullion Vault, Adrian Ash, memperkirakan harga emas akan terus melambung dalam beberapa bulan mendatang. Bahkan lembaga yang mengelola investasi emas dengan nilai lebih dari US$1 miliar ini yakin harga emas akan mencetak rekor tertinggi dalam waktu dekat.
Awal pekan ini, harga emas sempat menyentuh US$1.417 per ounce, mendekati harga tertinggi pada 6 Desember tahun lalu, US$1.423,75. "Emas adalah bentuk asuransi krisis, harganya melambung saat krisis terjadi," kata Ash, seperti dikutip Telegraph, Rabu 2 Maret 2011.
Ash mengatakan, bila Anda membeli emas saat perekonomian global membaik, dan dijual pada saat krisis, Anda bisa mendapatkan keuntungan dua kali lipat.
Ash membandingkan dengan situasi 1980 saat perang Afghanistan. Saat itu, menurut Ash, kepemimpinan AS lemah. Harga minyak dunia melambung dan inflasi menjulang tinggi. "Harga emas pun tinggi. Mirip situasi saat ini," katanya.
Harga emas membumbung menjadi US$850 per ounce pada Januari 1980. Bila disesuaikan inflasi, harga itu bisa mencapai US$2.250.
Lembaga konsultan dan riset, Capital Economics, memperkirakan pada Desember tahun ini harga emas bisa mencapai US$1.600 dan mencapai US$2.000 pada akhir 2012.
"Kekacauan politik mendorong harga lebih tinggi," kata Kepala Reset Capital Economics Roger Bootle. "Membeli emas merupakan investasi politik, karena pada dasarnya Anda memilih keluar dari sistem moneter dunia."
Kerusuhan politik Timur Tengah juga telah membuat harga emas terus melambung. Pada awal pekan ini, harga emas untuk pengiriman April naik US$4,10 menjadi US$1.413,10 per ounce di divisi Comex New York Mercantile Exchange.
Pada Senin 28 Februari, harga emas telah diperdagangkan dengan level tertinggi US$1.417 dan terendah US$1.407,90. Harga spot emas juga naik US$3,10, menurut indeks emas Kitco.
vivanews
Quote
jualan emas lagi, ah..